Simbol Keindahan & Keunikan Merauke : Marga Gebze
Marga Gebze berasal dari suku Marind, salah satu suku asli wilayah Merauke. Suku Marind memiliki struktur masyarakat yang berdasarkan marga atau klan, dan marga ini merupakan salah satu yang paling dikenal.
Sebagai bagian dari suku Marind, marga Gebze sangat erat hubungannya dengan tradisi adat dan tanah leluhur mereka. Mereka memiliki ikatan yang kuat dengan lingkungan, terutama terkait dengan pengelolaan tanah, hutan, dan sumber daya alam di wilayah Merauke.
Tradisi Masyarakat : Upacara Adat
Salah satu upacara penting yang dilakukan oleh marga Gebze adalah upacara adat untuk menghormati leluhur.
Upacara ini biasanya melibatkan tarian, nyanyian, dan ritual tertentu untuk memanggil arwah leluhur dan meminta berkat.
Dalam budaya suku Marind, leluhur dianggap sebagai penjaga tanah dan hutan, sehingga upacara ini sangat penting untuk menjaga hubungan spiritual dengan alam dan leluhur.
Makanan Pokok Marga Gebze Dari Hutan Alam
Marga Gebze, seperti kebanyakan masyarakat asli Papua, mengandalkan bahan makanan dari hutan, sungai, dan lahan pertanian lokal.
Sagu merupakan makanan pokok yang dijadikan sebagai makanan sehari-hari. Adapun makanan lainnya yang didapatkan dari hutan seperti buah-buahan, sayur, ikan, dan hewan hasil perburuan seperti rusa, kangguru, atau babi liar.
Selain mencerminkan keterikatan mereka dengan alam, makanan ini juga mencerminkan keberlanjutan dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat suku Marind Anim.
Walaupun marga Gebze masih sangat bergantung pada hasil alam, saat ini ada juga pengaruh modern dalam makanan sehari-hari mereka seperti beras, mie instan, dan bahan-bahan yang dibeli dari pasar lokal atau toko-toko di sekitar Merauke. Namun, makanan tradisional seperti sagu, ikan, dan ubi tetap menjadi bagian penting dari Marga Gebze yang menikmati kekayaan alam merauke.
Mengenal Koperasi Iska Bekai
Koperasi Iska Bekai adalah badan usaha yang didirikan oleh pemilik dari 17 marga di Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, untuk mengelola kebun sawit masyarakat secara mandiri.
Koperasi ini bertujuan tidak hanya sebagai unit usaha, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan.